Program Studi Kesejahteraan Sosial Gelar Pelatihan Karya Tulis Ilmiah dan Ruang Pekerja Sosial (Peksos)

  • 25 Januari 2023
  • 10:17 WITA
  • Administrator
  • Berita

 Program Studi Kesejahteraan Sosial Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar mengadakan pelatihan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan Ruang Pekerja Sosial (Peksos) pada 17 Maret 2023. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah serta memperluas pemahaman mereka tentang peran dan tanggung jawab pekerja sosial dalam masyarakat.

Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai angkatan, terutama yang sedang mempersiapkan tugas akhir dan praktik lapangan. Dalam pelatihan ini, peserta diberikan materi mengenai teknik penulisan karya ilmiah, mulai dari pengumpulan data, analisis, hingga penyajian hasil penelitian. Selain itu, melalui sesi Ruang Peksos, mahasiswa juga diajak untuk mendiskusikan tantangan yang dihadapi oleh para pekerja sosial di lapangan serta strategi intervensi sosial yang efektif.

Kepala Program Studi Kesejahteraan Sosial, bapak Muhammad Ilham. M.Pd, menyampaikan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat mempersiapkan mahasiswa tidak hanya dalam menyelesaikan tugas akademik, tetapi juga dalam mengaplikasikan ilmu kesejahteraan sosial di dunia kerja. "Melalui kegiatan ini, kami berharap mahasiswa dapat memahami pentingnya karya tulis ilmiah sebagai bagian dari kontribusi mereka terhadap pengembangan ilmu kesejahteraan sosial, sekaligus memperkuat kapasitas mereka sebagai calon pekerja sosial profesional," ujarnya.

Dalam sesi pelatihan KTI, narasumber, (Nama Narasumber), yang merupakan dosen dan peneliti di bidang kesejahteraan sosial, memberikan penjelasan tentang pentingnya penelitian ilmiah sebagai dasar intervensi sosial. "Penulisan karya ilmiah bukan hanya memenuhi tugas akademik, tetapi juga menjadi landasan bagi pekerja sosial untuk mengembangkan program intervensi yang berbasis bukti," 

Sementara itu, sesi Ruang Peksos menghadirkan diskusi interaktif antara mahasiswa dan praktisi pekerja sosial yang telah berpengalaman di lapangan. Dalam diskusi tersebut, mahasiswa berkesempatan untuk mempelajari tantangan yang dihadapi oleh pekerja sosial, mulai dari penanganan kasus anak terlantar, masalah kesehatan mental, hingga isu-isu kemiskinan dan ketidakadilan sosial. Salah satu peserta, (Nama Mahasiswa), mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana teori yang dipelajari di kelas dapat diterapkan dalam situasi nyata.

Pelatihan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan penugasan pembuatan mini-proposal penelitian sebagai bentuk praktik langsung dari materi yang telah disampaikan. Program Studi Kesejahteraan Sosial berharap kegiatan serupa akan terus dilakukan untuk mendukung pengembangan akademik dan profesionalisme mahasiswa.